Rabu, 15 Mei 2013

Serba-Serbi Antropologi


ANTROPOLOGI
A. KONSEP DASAR ANTROPOLOGI
            Antropologi adalah disiplin ilmu sosial yang mempelajari tentang manusia yakni tentang bagaimana manusia hidup dan berprilaku. Antropologi mempelajari manusia dari dua sudut pandang, yakni fisik dan budaya. Antropologi fisik merupakan cabang antropologi yang mempelajari tentang evolusi manusia dan perbedaan (fisik) manusia di muka bumi. Sedangkan antropologi budaya memusatkan perhatian pada apa yang telah dan sedang dilakukan manusia untuk beradaptasi dan tetap hidup di lingkungannya.
Sebagaimana ilmu-ilmu sosial lainnya, penggunaan konsep dalam antropologi adalah penting karena pengembangan konsep yang terdefinisikan dengan baik merupakan tujuan dari setiap disiplin ilmu. Walaupun menurut Keesing (1958 : 152), “Tidak ada dua ahli antropologi yang berfikirnya sama persis, atau menggunakan dengan tepat pengoperasian konsep-konsep atau simbol-simbol yang sama.” Adapun yang merupakan contoh konsep-konsep antropologi diantaranya :
  1. Kebudayaan
Konsep paling esensial dalam antropologi adalah konsep kebudayaan. Pada tiap disiplin ilmu sosial terdapat konsep kebudayaan, yang didefinisikan menurut versi yang berbeda-beda. Dalam antropologi, menurut Koentjaraningrat (1990 : 80), yang disebut kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Tiap orang hanya dapat memperoleh (menguasai) unsur-unsur kebudayaan dengan jalan belajar. Tidak ada satupun unsur kebudayaan dapat dimiliki oleh seseorang tanpa belajar. Belajar dapat terjadi baik dalam proses sosialisasi yang bersifat informal maupun dalam pengajaran yang bersifat formal (Banks & Clegg, 1977:273).
  1. Tradisi
Tradisi adalah suatu pola perilaku atau kepercayaan yang telah menjadi bagian dari suatu budaya yang telah lama dikenal sehingga menjadi adat istiadat dan kepercayaan secara turun-temurun (Soekanto, 1993:520). Misalnya saja tradisi mappaccing yang dilaksanakan sehari sebelum hari akad nikah di Sulawesi Selatan.
  1. Difusi
Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas sehingga melewati batas tempat di mana kebudayaan itu timbul (Soekanto, 1993:150). Dalam proses difusi ini erat kaitannya dengan konsep inovasi (pembaharuan). Sedangkan menurut Everett M. Rogers dalam karyanya Diffusion of Innovation (1983), cepat tidaknya suatu proses difusi sangat erat hubungannya dengan empat elemen pokok, yaitu :
a)      Sifat inovasi
b)      Komunikasi dengan saluran tertentu
c)      Waktu yang tersedia
d)     Sistem social warga masyarakat
  1. Akulturasi
Akulturasi adalah proses pertukaran ataupun saling memengaruhi dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sifatnya sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diakomodasikan dan diintegrasikan ke dalam kebudayaan itu sendiri tanpa kehilangan kepribadiannya sendiri (Koentjaraningrat, 1990:91). Dalam akulturasi terjadi proses seleksi. Suatu kebudayaan hanya dapat menerima unsur-unsur kebudayaan lain dalam batas-batas tertentu, ialah unsur-unsur yang dapat dilebur bersama atau diintegrasikan dengan unsur kebudayaan sendiri. Apabila suatu kebudayaan akan mengambil atau memakai unsur-unsur kebudayaan asing tertentu, maka unsur-unsur asing tersebut dimodifikasi sehingga menjadi serasi dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri. Apabila terjadi pemaksaan dalam penerimaan unsur-unsur kebudayaan asing, maka akan berakibat negatif terhadap kebudayaan penerima, bahkan bisa menyebabkan kehancuran kebudayaan penerima tersebut.
  1. Etnosentrisme
Tiap-tiap kelompok cenderung untuk berfikir bahwa kebudayaan dirinya itu adalah superior (lebih baik dan lebih segalanya) dari pada semua budaya yang lain. Inilah yang disebut etnosentrisme. Seorang ahli komunikasi interkultural, Fred E. Jandt dalam karyanya Intercultural Communication : An Introduction (1998:52) mengemukakan etnosentrisme merupakan sikap secara negatif menilai aspek budaya orang lain oleh standar kultur diri sendiri.
B. SUMBANGAN ANTROPOLOGI PADA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
            Antropologi memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan sosial dengan memberikan pengertian tentang bagaimana kebudayaan berkembang dan mengapa kebudayaan tersebut berbeda. Antropologi membantu para siswa memahami bagaimana dan mengapa orang-orang mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan mereka sendiri.
C. ISTILAH-ISTILAH DI DALAM ANTROPOLOGI
            Berikut ini kami akan memberikan beberapa istilah-istilah yang terdapat di dalam ilmu antropologi diantaranya yaitu:
  1. Antropologi budaya adalah cabang antropologi yang sangat berkaitan erat dengan penelaahan tentang hal-hal yang berhubungan dengan kebudayaan seperti ilmu pengetahuan, bahasa, kepercayaan, hokum, agama, kebiasaan, dan larangan-larangan.
  2. Antropologi fisik adalah cabang antropologi yang mencoba menelaah manusia sebagai makhluk fisik yang tumbuh dan berkembang hingga terjadinya keanekaragaman makhluk manusia menurut cirri-ciri tubuh atau fenotipe, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi, dan bentuk tubuh serta ciri-ciri genotipe seperti golongan darah.
  3. Antropologi linguistik adalah pendeskripsian dan analisis bahasa-bahasa yang dipergunakan dalam berbagai kebudayaan.
  4. Daerah kebudayaan (culture area) adalah suatu daerah geografis yang memiliki sejumlah ciri-ciri budaya dan kompleksitas lain yang dimilikinya (Banks, 1977:274).
  5. Enkulturasi adalah proses di mana individu belajar untuk berperan serta dalam kebudayaan masyarakatnya sendiri. Konsep ini hampir sama dengan sosialisasi, suatu konsep esensial dalam disiplin sosiologi (Banks & Clegg, 1977: 273).
  6. Etnografi adalah sub-bidabg antropologi yang mendeskripsikan secara akurat kebudayaan-kebudayaan yang masih hidup sekarang.
  7. Etnologi adalah  analisis perbandingan pola budaya untuk menjelaskan perbedaan dan persamaan di antara masyarakat.
  8. Evolusi adalah konsep yang mengacu pada sebuah transformasi yang berlangsung secara bertahap (McHenry, 2000:453).
  9. Kelompok etnik adalah kelompok yang di dalamnya terdapat masyarakat yang besar dan menunjukkan suatu ciri kebudayaan yang unik (Merger, 1985:7).
Kelompok etnik adalah sekumpulan individu yang merasa sebagai satu kelompok karena kesamaan identitas, nilai-nilai sosial yang dijunjung bersama, pola tingkah laku yang sama, dan unsur-unsur budaya lainnya yang secara nyata berbeda dibandingkan kelompok-kelompok lainnya (Pengantar Ilmu Sosial, 1996:99).
  1. Paleo-antropologi merupakan ilmu bagian dari antropologi fisik yang mecoba menelaah tentang asal-usul atau terjadinya dan perkembangan makhluk hidup.
  2. Ras adalah sekelompok orang yang memiliki sejumlah ciri biologis tertentu atau suatu populasi yang memiliki suatu kesamaan dalam sejumlah unsur biologis atau fisik khas yang disebabkan oleh faktor hereditas atau keturunan (Oliver, 1964:153).
Somatologi merupakan ilmu bagian dari antropologi fisik yang menelaah tentang variasi atau keanekaragaman ras manusia secara keseluruhan seperti ciri-ciri fenotipe dan ciri-ciri genotipe.
sumber : http://catatankhaerunnisaa.wordpress.com/tag/istilah-istilah-di-dalam-antropologi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar