PENGERTIAN ANTROPOLOGI BUDAYA
Istilah
antropologi budaya terdiri dari dua patah kata yaitu : antropolgi dan
budaya atau kebudayaan. Istilah Antropologi berasal dari kata anthropos
yang berarti manusia ; dan logos yang berarti ilmu atau teori. Jadi
Istilah antropologi berarti ilmu tentang manusia. Ilmu, Antropologi atau
ilmu tentang manusia ini dapat dibagi – bagi lagi menjadi dua anak
cabang yaitu antropologi ragawi (fisik) dan antropologi budaya.
Antropologi ragawi mempelajari raga atau segi – segi jasmani manusia.
Sedangkan Antropologi budaya mempelajari segi – segi kebudayaan manusia.
Antropologi budaya sendiri dibagi lagi menjadi tiga anak cabang ilmu,
yaitu etnolinguistik, prehistori dan etnologi.
OBYEK KHUSUS PENYELIDIKAN ANTROPOLOGI BUDAYA
Kebudayaan
berhubungan dengan kebudayaan manusia itu sendiri. Segi – segi tersebut
masing – masing menjadi obyek khusus yang dipelajari atau diselidiki
oleh ilmu tertentu. Sedangkan manusia dengan segala seginya tersebut
merupakan obyek umum yang dipelajari atau diselidiki berbagai ilmu. Jadi
yang membedakan antropologi budaya dari ilmu lain yang juga mempelajari
masalah manusia, ialah obyek khusus yang diselidikinya. Antropologi
budaya yang obyek khusus penyelidikannya ialah kebudayaan juga perlu
mengetahui anak – anak cabang ilmunya. Bahkan antropologi budaya dengna
anak – anak cabang ilmunya itu juga harus berhubungan dengan ilmu – ilmu
lain seperti sosiologi,sejarah, ilmu hukum , geografi,ekologi dan
sebagainya.
KEGUNAAN ANTROPOLOGI BUDAYA
Kegunaan
antropolgi budaya adalah untuk menunjukkan perbedaan dan persamaan
dalam berbagai hal yang terdapat pada berbagai suku bangsa atau bangsa
di dunia ini. Dalam kehidupan sehari – hari kita dapat dengan mudah
melihat hal – hal yang berbeda sedangkan hal – hal yang sama atau
bersamaan sulit atau bhkan tidak dapat diketahui.
Antropolgi
budaya juga dapat membantu membentuk kehidupan bersama yang bersahabat
antara berbagai suku bangsa di dunia ini,selain itu Antropolgi budaya
dapat membantu pembangunan masyarakat pedesaan,dapat membantu membantu
memajukkan suku bangsa – suku bangsa yang masih hidup terasing di daerah
– daerah pedalaman dan banyak ketinggalan dalam berbagai hal.
KEBUDAYAAN
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Menurut
antropologi budaya yang dimaksud dengan kebudayaan adalah kebudayaan
itu tidak hanya berupa benda – benda hasil kesenian dan bermacam – macam
bentuk kesenian saja. Tetapi juga sikap, tingkah laku manusia, cara
berfikir, pandangan hidup, peneliaian tentang baik buruk, semua itu
termasuk pengertian kebudayaan. Secara singkat dan sederhana antropologi
budaya memberi arti istilah – kebudayaan sebagai
cara orang bersikap dan bertingkah laku yang di pelajari yang sudah
menjadi adat kebiasaan masyarakat beserta hasil – hasilnya.
SEGI KEBUDAYAAN
Kebudayaan
sebagai cara bertingkah laku yang dipelajari beserta hasil – hasilnya
itu dapat tampak nyata dan dapat tidak tampak nyata. Misalnya cara orang
berjalan, cara orang membuat barang – barang, semua itu jelas tampak
oleh kita. Demikian pula pensil,bolpoint,radio,pesawat televisi,semua
itu hasil kebudayaan yang tampak nyata juga. Tetapi ada cara – cara
berbuat atau berkelakuan tang hasilnya tidak dapat dilihat secara
langsung. Misalnya cara berfikir adalah suatu tindakan atau perbuatan
dengan cara – cara tertentu yang dipelajari lebih dahulu. Tetapi kita
tidak dapat melihat cara orang berfikir. Hasil – hasil berfikir itu
adalah ilmu pengetahuan. Ini pun sebetulnya tidak dapat dilihat secara
langsung atau dapat dilihat hanya dengan melalui benda – benda hasil
ilmu pengetahuan itu.
UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN
Para ahli antropologi budaya membagi – bagi kebudayaan menjadi unsur – unsur berikut :
1. Alat
perlengkapan hidup manusia,seperti pakaian, rumah, alat – alat rumah
tangga, senjata – senjata, alat – alat angkutan dan sebagainya
2. Mata pencaharian hidu[p,seperti bercocok tanam,berternak,berburu,berdagang dan sebagainya
3. Pranata masyarakat,seperti hukum,aturan perkawinan,peraturan keanggotaan kekerabatan dan sebagainya
4. Bahasa,baik lisan maupun tulisan
5. Kesenian,baik seni rupa,suara,drama,seni gerak
6. Ilmu pengetahuan
7. Religi
KEUTUHAN (INTEGRASI) KEBUDAYAAN
Telah
dikatakan,bahwa unsur kebudayaan itu banyak sekali jumlah maupun
macamnya. Dan diantara sekian banyak unsur kebudayaan itu ada sejumlah
unsur yang bersifat universal. Akan tetapi sebetulnya unsur – unsur
kebudayaan itu sama lain saling berhubungan. Dengan demikian gambaran
tentang kebudayaan suatu suaku bangsa atau bangsa tertentu tampak utuh,
tidak terpecah – pecah. Kita ambil contoh keris. Keris adalah hasil
kebudayaan orang jawa. Keris ini ternyata mempunyai hubungan dengan
kepercayaan. Orang Jawa percaya bahwa ada keris yang mengandung kekuatan
– kekuatan gaib yang dapat berpengaruh kepada kehidupan pemiliknya.
PROSES PEMBENTUKAN KEBUDAYAAN
Terjadinya
suatu unsur kebudayaan itu dapat melalui “discovery” (penemuan ) dan
dapat pula melalui “invention” (pendapatan). Discovery adalah penemuan
sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak ada. Discovery merupakan
penemuan yang terjadi secara tidak sengaja atau kebetulan. Sebagai
contoh ialah penemuan kertas mengisap tinta.
Pada
zaman dahulu untuk meringankan tulisan dengan tinta dipakai pasir yang
sangat halus. Pasir halus tersebut ditaburkan di atas kertas bertulis
dengan tinta,kemudian ditiup. Maka keringkanlah tulisan tadi. Sekarang
kita memakai kertas pengisap untuk mengeringkan tinta.
Contoh
suatu invention adalah Nenek mopyang Maori berasal daroi daerah
tropika. Mereka lalu berpindah ke daerah sub tropika yaitu ke Selandia
Baru. Di daerah asal mereka, pakain mereka diibuat dari kulit pohon
murbai. Setelah mereka tiba di Selandia baru mereka tidak lagi dapat
membuat pakain dari bahan kulit pohon murbai,karena di Selandia baru
tidak ada pohopn murbai. Orang Maori mencoba – coba menggunakan bermacam
– macam kulit pohon kayu yang tumbuh di Selandia baru. Tetapi ternyata
tidak ada yang cocok untuk bahan pakaian. Akhirnya dicobalah hannep.
Ternyata untuk dijadikan bahan pakaian hennep ini tidak perlu dipukul –
pukul,
Serat
hennep bagus sekali untuk dianyam dijadikan bahan pakaian. Orang maori
lalu membuat pakaian dari anyaman hennep. Jadi dengan sengaja yaitu
dengan mencoba – coba beberapa kali akhirnya ditemukan suatu unsur dari kebudayaan. Dapat dikatakan, bahwa invention merupakan usaha sungguh – sungguh untuk memperoleh hal – hal baru.
FAKTOR – FAKTOR PEMBENTUK KEBUDAYAAN
Sudah
barang tertentu penemuan suatu unsur kebudayaan secara sengaja itu
memerlukan syarat – syarat tertentu. Antara lain adalah orang yang
memikirkan, merancang, melaksanakan pembuatan suatu unsur baru itu harus
mempunyai pengetahuan kebudayaan, sudah yang luas dan dalam.
Disamping
apa yang tersebut di atas,masih ada faktor – faktor lain seperti
suasana dan lingkungan alam fisik. Dalam suasaana yang terang dan
tenteram,atau sebaliknya orang mudah terangsang untuk berfikir kreatif.
(Dalam waktu yang serba sulit penuh pergolakan juga mendorong orang
untuk berfikir kreatif ). Denagn demikian mendorong timbulnya kebutuhan
atau keinginan akan barang atau hal yang baru. Mengenai pengaruh alam
fisik kepada pembentukan unsur kebudayaan , sudah dikemukakan di atas
tentang pembuatan pakain orang maori. Yang juga tidak kurang pentingnya
ialah faktor penerimaan masyarakat.
KEANEKARAGAMAN KEBUDAYAAN
Dalam
percakapan sehari – hari kita sudah biasa mendengar atau bahkan
mengatakan sendiri sebutan ,seperti kebudayaan Indonesia,Jepang,
India,Arab dan sebagainya. Semua sebutan itu menunjukkna kebudayaan yang
dimiliki oleh bangsa yang bersangkutan. Di Indonesia sendiri kita biasa
menyebut kebudayaan Aceh ,Batak ,Minagkabau, Jawa,Bugis,Bali, dan
sebagainya. Semua sebutan itu menunjukan kebudayaan yang dimiliki oleh
suku bangsa – suku bangsa di Indonesia. Perlu diingat bahwa karena
hubungan lalu lintas sekarang sudah sedemikian lancarnya,maka
perbaharuan antara berbagai suku bangsa dalam pergaulan hidup sudah
terjadi dimana – mana. Hal ini berarti bahwa kebudayaan berbagi suku
bangsa Indonesia sudah banyak yang saling bercampur.
Proses
perbaharuan kebudayaan antara suku bangsa Indonesia ini pada akhirnya
tidaklah mustahil kalau sebutan – sebutan seperti kebudayaan Toraja,
Dayak dan sebagaianya menjadi hilang ,sehinggan yang ada hanya sebutan
kebudayaan Indonesia tanpa menunjukkan unsur kebudayaan suatu bangsa
tertentu. Ada lagi penyebutan kebudayaan menuryt mata [encaharian
masyarakatanya. Misalnya orang menyebut kebudayaan masyarakat peternak
dan sebagainya. Dengan singkat bermacam – macam sebutan kebudayaan sperti di atas itu menunjukkan bahwa kebudayaan itu beraneka ragam.
PENGGOLONGAN KEBUDAYAAN
Penggolongan
kebudayaan suku bangsa – suku bangsa Indonesia juga sudah dilakukan
oleh para ahli. Ada anggapan bahwa kebudayaan daerah pulau – pulau
Indonesia yang besar – besar yati Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi
dan lain – lain pulau dari Nusa Tenggara sampai kira – kira pulau
Flores, terpengaruh oleh kebudayaan asing yang datang dari Asia .
Sedangkan kebudayaan daerah pulau – pulau sebelah timur Sulawesi dan
Sumbawa, yaitu kepulauan Maluku Utara,Maluku Selatan dan Kepulauan Timor
terpengaruh oleh kebudayaan asing yang datang dari Irian dan Malanesia.
Jadi menurut anggapan ini kebudayaan Indonesia itu dibagi menjadi 2
golongan yaitu golongan kebudayaan Indonesia bagian barat dan golongan
kebudayaan Indonesia bagian Timur. Pembagian ini berdasarkan asal
kebudayaan asing yang mempengaruhi kebudayaan daerah – daerah kepulauan
Indonesia.
DINAMIKA KEBUDAYAAN
PROSES PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Faktor – faktor pendorong perubahan kebudayaan dapat dibagi atas :
a) Faktor
– faktor dari dalam kebudayaan masyarakat itu sendiri (faktor – faktor
intern) yaitu penemuan (discovery) dan pendapatan ( invention )
b) Faktor
– faktor dari luar kebudayaan masyarakat tersebut (faktor – faktor
ekstern) yaitu difusi kebudayaan,akulturasi dan asimilasi.
PENEMUAN DAN PENDAPATAN
Pada
bagian pembicaraan terbentuknya kebudayaan, penemuan dan pendapatan
telah diuraikan. Pada bagian ini keduanya disinggung pula,karena hal –
hal tersebut merupakan pula pendorong perubahan kebudayaan. Di bagian
muka telah disebutkan bahwa dengan penemuan dan pendapatan terjadilah
suatu unsur kebudayaan baru, yang mendorong untuk perkembangan
selanjutnya.
DIFUSI KEBUDAYAAN
Perubahan
kebudayaan terjadi pula dengan adanya difusi kebudayaan. Difusi
kebudayaan merupakan penyebaran sesuatu unsur kebudayaan dari satu
masyarakat ke masyarakat lain. Sebenarnya difusi terjadi pula di dalam
lingkungan satu masyarakat (difusi intra masyarakat), tetapi yang lebih
banyak mendapati perhatian di dalam antropologi ialah difusi yang
berlangsung dari satu masyarakat ke masyarakat yang lain (difusi inter
masyarakat)
Difusi
kebudayaan berlangsung melalui berbagai bentuk yang berlainan, misalnya
melaui perpindahan bangsa – bangsa pada zaman dahulu atau melalui
perseorangan seperti pedagang , pelaut dan penyebar agama. Difusi
kebudayaan dapat pula berlangsung diantara dua kelompokk masyarakt yang
tinggal bertetangga.
Cara
suatu unsur kebudayaan masuk dalam suatu kebudayaan masyarakat penerima
juga terjadi dengan berbagai macam. Pertama dapat dengan jalan damai
dan memajukkan kebudayaan penerima (penetration pacifique). Yang kedua
melalui jalan peperangan dan penjajahan,misalnya sehingga masuknya
dengan cara merusak dan dapat menimbulkan gangguan pada kebudayaan
masyarakat yang dijajah (penetration violente). Cara yang ketiga dalah
dengan jalan hidup berdampingan tanpa saling merugikan malahan mungkin
menguntungkan (syimbiotic),seperti dapat terjadi pada suku – suku bangsa
atau bangsa yang hidup bertetangga dan hidup berdampingan.
AKULTURASI
Perubahan kebudayaan dapat berlangsung dengan terjadinya proses akulturasi. Akulturasi akan terjadi apabila
suatu unsur kebudayaan tertentu dari masyarakat satu berhadapan dengan
unsur – unsur kebudayaan dari masyarakat lain,sehingga lambat laun unsur
– unsur kebudayaan asing itu diserap ke dalam kebudayaan penerima tanpa
menghilangkan kepribadian kebudayaan penerima.
Mengingat
bahwa akulturasi akan terjadi apabila dua kelompok masyarakat yang
berbeda kebudayaannya berhadapan satu sama lain,maka tidaklah sukar
untuk kiranya untuk mengatakan bahwa akulturasi sudah berlangsung sejak
zaman dahulu sekali, dan juga terjadi di antara bansa mana saja. Tetapi
karena pengaruhnya dalam proses akulturasi itu ialah masuknya unsur –
unsur kebudayaan Eropa dan Amerika Serikat maka seringkali akulturasi
diartikan sebagai terpengaruhnya kebydayaan bangsa – bangsa di Asia,
Afrika dan tempat lainnya di luar Eropa –Amerika Serikat oleh masuknya
unsur – unsur kebudayaan Eropa Amerika Serikat. Bahkan seringkali pula
diartikan sebagai terpengaruhnya kebudayaan masyarakat sederhan oleh
unsur – unsur kebudayaan Eropa – Amerika Serikat.
Hal
tersebut diatas mudah di pahami karena sampai belum lama berselang,
orang- orang Eropa dan Amerika Serikat bertebaran hampir ke seluruh
penjuru dunia.Banyak negara di Eropa tersebut akhirnya justru menjadi
penjajah dio wilayah – wilayah Asia-Afrika dan daerah lainnya. Karena
itulah tidak mengherankan apabila proses akulturasi merupakan bahan
penyelidikan mereka yang penting. Mereka sebagai penjajah sudah barang
tentu ingin menanamkan kekuasaanya agar lebih kokoh,teratur dan mantap.
ASIMILASI
Asimilasi
merupakan proses lebih lanjut proses akulturasi. Akulturasi pada
dasarnya merupakan proses penerimaan dan peminjaman hal baru kebudayaan
yang satu oleh yang lain. Dengan sendirinya akulturasi mendekatkan kedua
kelompok yang berhadapan itu. Hanya tidak selamanya menimbulkan
pemesraan antara keduanya. Dalm proses akulturasi peristiwa saling
mendekati itu tidak lengkap. Asimilasi akan terjadi pada kelompok
masyarakat dengan kebudayaan yang berbeda, hidup berdampingan, sehingga
anggota dari kelompok tadi dapat bergaul sesamanya secara langsung dan
akrab dalam waktu yang lama, yang memungkinkan kebudayaan kelompok
tersebut saling berusaha mendekati satu sama lain dan lambat laun
menjadi satu. Jadi, dalam proses asimilasi terjadi unsur – unsur
kebudayaan baru yang tidak serupa dengan unsur – unsur lama.
Proses
asimilasi rupa-rupanya tidak selamanya berlangsung dengan mudah. Untuk
itu diperlukan bebrapa syarat di antaranya adanya saling menghargai dan
rasa tenggang rasa. Sedangkan penghalang asimilasi di antaranya ialah :
a) Kurang mengenal kebudayaan fihak lain
b) Rasa takut atau curiga terhadap kebudayaan fihak lain
c) Perasaan diri lebih unggul terhadap fihak lain.
sumber : http://setiawatiiriani.blogspot.com/2012/04/antropologi-budaya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar