Secara khusus antropologi fisik mencoba menelaaah manusia sebagai makhluk fisik yang tumbuh dan berkembang hingga terjadinya keanekaragaman makhluk manusia menurut cirri-ciri tubuh atau fenotipe, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi, dan bentuk tubuh serta ciri-ciri genotipe seperti golongan darah.
Para ahli antropologi fisik berusaha merekonstruksi munculnya
manuisa dan perkembangan selanjutnya melalui proses evaluasi kemudian
mengelompokannya kedalam berbagai golongan tertentu berdasarkan
ciri-ciri tubuh hingga diketahui penyebab terjadinya variasi manusia.
Paham mengenai asal-usul dan evolusi manusia dapat dicapai dengan cara
meneliti sisa-sisa tubuh yang telah membatu (memfosil) yang dijumpai
pada lapisan-lapisan bumi. Bidang antropologi fisik yang mempelajari ini
disebut paleoantologi manusia atau paleo-antropologi. Paham mengenai
ciri-ciri tubuh, baik yang fenotipe maupun genotype dapat dilakukan
dengan mengklasifikasikan keanekaragaman ciri-ciri tersebut. Bidang
antropologi yang melaksanakan kegiatan ini disebut antropologi fisik.
Antropologi fisik memiliki dua bidang terpenting, yaitu
penelitian tentang evolusi manuisa dan penelitian tentang variasi
diantara manusia yaitu mencoba menelaah bagaimana dan apa sebabnya
masyarakat manusia menunjukan perbedaan dalam ciri – ciri khas fisik
atau biologis. Oleh karena itu, untuk memahami aneka variasi manusia
ini, maka ahli-ahli antropologi fisik menerapkan prinsip, konsep, dan
teknik dari bidang ilmu lain, seperti ilmu genetika, biologi kependudukan dan epidemiologi.
PALEO-ANTROPOLOGI
Paleo-antropologi merupakan ilmu bagian dari antropologi fisik yang
mecoba menelaah tentang asal-usul atau terjadinya dan perkembangan
makhluk hidup. Untuk mengetahui hal ini para ahli paleo antropologi
menggunakan sisa-sisa tubuh yang mambatu atau fosil-fosil manusia yang
terdapat dalam lapisan – lapisam bumi sebagai objek penelitiannya.
SOMATOLOGI
Sebagai ilmu bagian dari antropologi fisik dalam arti khusus, somatologi
menelaah tentang variasi atau keanekaragaman ras manusia secara
keseluruhan seperti ciri-ciri fenotipe da ciri-ciri genotype. Ciri –
ciri fenotipe merupakan cirri – ciri lahiriahdari manusia yang
dihasilkan karena interaksi antara ciri –ciri keturunan dan lingkungan.
Secara kualitatif, ciri fenotipe tampak nyata pada warna kulit, warna
dan bentuk rambut, warna dan bentuk mata, bentuk hidung, bentuk bibir,
maupun bentuk muka. Secara kuantitatif yang didasarkan pada hasil
pengukuran antropometer, ciri-ciri fenotipe tampak nyata pada bagian ,
indeks kepala atau tengkorak.
Ciri-ciri genotipe didasarkan pada analisis biologi kimiawi terhadap gen
manusia (keturunan). Gen ini akan diturunkan dari pasangan suami istri
kepada anak-anaknya, tanpa dipengaruhi oleh factor-faktor biologis,
apalagi factor lingkungan seperti pengaruh iklim atau kebiasaan makanan
pokok. Salah satu perhatian utama dari analisis genotype ini adalah
golongan darah.
sumber : http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/11/antropologi-fisik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar