Kamis, 23 Mei 2013

Antropologi Fisik

Secara khusus  antropologi fisik mencoba menelaaah manusia sebagai makhluk fisik yang tumbuh dan berkembang hingga terjadinya keanekaragaman makhluk manusia menurut cirri-ciri tubuh atau fenotipe, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi, dan bentuk tubuh serta ciri-ciri genotipe seperti golongan darah.

Para ahli antropologi fisik berusaha merekonstruksi munculnya manuisa dan perkembangan selanjutnya melalui proses evaluasi kemudian mengelompokannya kedalam berbagai golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri tubuh hingga diketahui penyebab terjadinya variasi manusia.

Paham mengenai asal-usul dan evolusi manusia dapat dicapai dengan cara meneliti sisa-sisa tubuh yang telah membatu (memfosil) yang dijumpai pada lapisan-lapisan bumi. Bidang antropologi fisik yang mempelajari ini disebut paleoantologi manusia atau paleo-antropologi. Paham mengenai ciri-ciri tubuh, baik yang fenotipe maupun genotype dapat dilakukan dengan mengklasifikasikan keanekaragaman ciri-ciri tersebut.  Bidang antropologi yang melaksanakan kegiatan ini disebut antropologi fisik.

Antropologi fisik memiliki dua bidang terpenting, yaitu penelitian tentang evolusi manuisa dan penelitian tentang variasi diantara manusia yaitu mencoba menelaah bagaimana dan apa sebabnya masyarakat manusia menunjukan perbedaan dalam ciri – ciri khas fisik atau biologis. Oleh karena itu, untuk memahami aneka variasi manusia ini, maka ahli-ahli antropologi  fisik menerapkan prinsip, konsep, dan teknik dari bidang ilmu lain, seperti ilmu genetika, biologi kependudukan dan epidemiologi.
PALEO-ANTROPOLOGI
Paleo-antropologi merupakan ilmu bagian dari antropologi fisik yang mecoba menelaah tentang asal-usul atau terjadinya dan perkembangan makhluk hidup. Untuk mengetahui hal ini para ahli paleo antropologi menggunakan sisa-sisa tubuh yang mambatu atau fosil-fosil manusia yang terdapat dalam lapisan – lapisam bumi sebagai objek penelitiannya.

SOMATOLOGI
Sebagai ilmu bagian dari antropologi fisik dalam arti khusus, somatologi menelaah tentang variasi atau keanekaragaman  ras manusia secara keseluruhan seperti ciri-ciri fenotipe da ciri-ciri genotype. Ciri – ciri fenotipe merupakan cirri – ciri lahiriahdari manusia yang dihasilkan karena interaksi antara ciri –ciri keturunan dan lingkungan. Secara kualitatif, ciri fenotipe tampak nyata pada warna kulit, warna dan bentuk rambut, warna dan bentuk mata, bentuk hidung, bentuk bibir, maupun bentuk muka. Secara kuantitatif yang didasarkan pada hasil pengukuran antropometer, ciri-ciri fenotipe tampak nyata pada bagian , indeks kepala atau tengkorak.

Ciri-ciri genotipe didasarkan pada analisis biologi kimiawi terhadap gen manusia (keturunan). Gen ini akan diturunkan dari pasangan suami istri kepada anak-anaknya, tanpa dipengaruhi oleh factor-faktor biologis, apalagi factor lingkungan seperti pengaruh iklim atau kebiasaan makanan pokok. Salah satu perhatian utama dari analisis genotype ini adalah golongan darah.

sumber : http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/11/antropologi-fisik.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar