Senin, 13 Mei 2013

Rumpun Bahasa Melayu-Polinesia

Rumpun bahasa Melayu-Polinesia
Rumpun bahasa Melayu-Polinesia adalah sebuah cabang utama dari rumpun bahasa Austronesia yang mencakup semua bahasa Austronesia yang dipertuturkan di luar Taiwan dan memiliki jumlah penutur sekitar 351 juta jiwa. Secara luas Bahasa-bahasa Melayu-Polinesia (MP) terbagi dalam 2 subkelompok utama, Melayu-Polinesia Barat dan Melayu-Polinesia Tengah bagian Timur.
Adalah filsuf dan linguis asal Jerman Wilhelm von Humboldt yang tahun 1834, dalam buku yang sedang ditulisnya, Über die Kawi-Sprache auf der Insel Java ("Mengenai bahasa Kawi di pulau Jawa", 1836-39) menciptakan nama "Melayu-Polinesia" untuk menyebut rumpun bahasa yang bertebar dari pulau Madagaskar di barat sampai pulau Paskah di timur.
Zaman dahulu sebelum bahasa penduduk non-Han Tionghoa Taiwan dipelajari secara baik, bahasa Austronesia disebut sebagai bahasa Melayu-Polinesia secara keseluruhan.
Bahasa Melayu-Polinesia memiliki dua ciri khas, yaitu :
  • Suatu sistem awalan (prefix), akhiran (suffix), sisipan (infix) dan kombinasinya, dan
  • Reduplikasi (pengulangan keseluruhan atau bagian kata) untuk mengekspresikan berbagai nilai : pelemahan arti, pengulangan, pengembangan arti, keramaian dll.
Seperti bahasa Austronesia lainnya, bahasa Melayu-Polinesia memiliki entropi rendah; yang, teks itu sungguh terulang-ulang dalam ucapan pada frekuensi suara. Kebanyakan juga tak punya konsonan rangkap. Kebanyakan juga hanya memiliki sekelompok kecil huruf hidup, kelima huruf hidup seperti a, i, u , e, dan o ialah yang biasa dipakai.
Bagian Barat
Bahasa Melayu-Polinesia Barat memiliki 300 juta penutur dan termasuk Bahasa Indonesia, Melayu, Jawa, Tagalog, Cebuano, Ilokano, Hiligaynon, Bikol, Kapampangan, dan Waray-Waray, Bugis, Malagasi, dan sebagainya.
Bagian Timur
Bahasa Melayu-Polinesia Timur memiliki 2 subkelompok: bahasa-bahasa Polinesia dan bahasa-bahasa Mikronesia. Bahasa-bahasa Mikronesia mencakup bahasa-bahasa yang diucapkan penduduk asli Mikronesia seperti Nauru, Sama dan Chamorro. Bahasa-bahasa Polinesia termasuk bahasa Hawai'i, Maori, Samoa, Tahiti, Tonga dan Tuvalu. Semua bahasa yang disebutkan memiliki status resmi di berbagai negara dan teritorial Samudra Pasifik. Secara berkelompok dituturkan hampir 1 juta orang.
Rumpun bahasa Melayu-Polinesia Inti
Rumpun bahasa Melayu-Polinesia Inti adalah cabang dari rumpun bahasa Austronesia yang diperkirakan telah menyebar dari tanah asalnya di Sulawesi. Dalam hal ini inti maksudnya adalah pusat atau tengah.
Bahasa Melayo-Polinesia Inti mempunyai dua cabang:
·         Rumpun bahasa Melayu-Polinesia Tengah–Timur
·         Rumpun bahasa Malayo-Polinesia Tengah-Timur (MPTT) merupakan cabang perkiraan dari bahasa Malayo-Polinesia Inti yang terdiri atas lebih dari 700 bahasa. Hubungannya didukung secara moderat oleh data linguistik: analisis dari Austronesian Basic Vocabulary Database (2008)[1] memberi level kepercayaannya 80%. Bahkan, jika bahasa Chamoru dan bahasa Palau disertakan, kepercayaannya naik hingga 85%.[2]
·         Klasifikasi
·         Pembagian tradisional Malayo-Polinesia Tengah-Timur adalah Malayo-Polinesia Tengah dan Malayo-Polinesia Timur. Namun, Malayo-Polinesia Tengah tidak pernah ditunjukkan sebagai klad yang valid, dan Malayo-Polinesia Timur hanya mendapat sedikit dukungan.
·         Analisis tahun 2008, Malayo-Polinesia Tengah-Timur didukung tingkat kepercayaan 80%. Bahasa-bahasa Sumba-Flores nampaknya paling terpisah; bahasa-bahasa lainnya (Malayo-Polinesia Tengah-Timur Inti) didukung sebagai satu unit pada 82%. hasilnya sebagai berikut. (Cabang tanpa persentase didukung sedikitnya 90%.)
·         Rumpun bahasa Melayu-Polinesia Tengah–Timur
·         Rumpun bahasa Malayo-Polinesia Tengah-Timur (MPTT) merupakan cabang perkiraan dari bahasa Malayo-Polinesia Inti yang terdiri atas lebih dari 700 bahasa. Hubungannya didukung secara moderat oleh data linguistik: analisis dari Austronesian Basic Vocabulary Database (2008)[1] memberi level kepercayaannya 80%. Bahkan, jika bahasa Chamoru dan bahasa Palau disertakan, kepercayaannya naik hingga 85%.[2]
·         Klasifikasi
·         Pembagian tradisional Malayo-Polinesia Tengah-Timur adalah Malayo-Polinesia Tengah dan Malayo-Polinesia Timur. Namun, Malayo-Polinesia Tengah tidak pernah ditunjukkan sebagai klad yang valid, dan Malayo-Polinesia Timur hanya mendapat sedikit dukungan.
·         Analisis tahun 2008, Malayo-Polinesia Tengah-Timur didukung tingkat kepercayaan 80%. Bahasa-bahasa Sumba-Flores nampaknya paling terpisah; bahasa-bahasa lainnya (Malayo-Polinesia Tengah-Timur Inti) didukung sebagai satu unit pada 82%. hasilnya sebagai berikut. (Cabang tanpa persentase didukung sedikitnya 90%.)
 MPTT
 Besar
(85%)
Malayo-Polinesia
 Tengah-Timur  (80%)


  Tengah-Timur
Inti
(80%)

Irarutu (Kasira)


Selaru (Selaru, Selawasan)

 Yamdena-Bomberai
(56%)




 (73%) 



Kowiai (Bomberai Selatan)



 Maluku Tengah
(54%)







 (80%) 











·         Bahasa Damar barat dan yang berkaitan dekat, bahasa Teor dan bahasa Kur, yang ditempatkan di Malayo-Polinesia Tengah, tidak disertakan dalam studi tahun 2008. sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_bahasa_Melayu-Polinesia
s






Tidak ada komentar:

Posting Komentar