Jumat, 17 Mei 2013

Sikap dan Kepedulian Terhadap Bahasa, Dialek dan Tradisi Lisan


Pengertian sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia
terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek atau isu-isu. Sikap merupakan
respon seseorang terhadap stimulus sosial yang telah terkondisikan. Sikap
seseorang terhadap suatu objek pada umumnya terwujud dalam dua
bentuk, yakni suka atau tidak suka, mendukung atau tidak mendukung,
dan memihak atau tidak memihak. (Dikutip dari pendapat Petty dan
Cacioppo, Louis Thurstone dan La Pierre). Sikap terhadap bahasa, dialek
dan tradisi lisan adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap
bahasa, dialek dan tradisi lisan.
Sikap manusia terhadap bahasa, dialek, dan tradisi terjelma dalam
dua bentuk, yaitu sikap positif dan negatif. Hanya sikap positif, dapat
mengantarkan manusia memelihara dan melestarikan serta
mengembangkan bahasa, dialek dan tradisi lisan. Sikap positif mempunyai
banyak segi dan kombinasi dalam penerapannya dengan setiap keadaan
yang mempengaruhi kehidupan kita. Sikap positif menjelma sebagai
kepedulian terhadap bahasa, dialek dan tradisi lisan dapat kita pahami
dengan memahami paparan berikut.
Sikap positif merupakan tujuan tertentu untuk membuat setiap
pengalaman, baik yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, dapat
memberikan manfaat yang akan menolong kita untuk selalu
memperhatikan dan memperdulikan bahasa, dialek dan tradisi lisan.
Sikap positif adalah kepedulian sebagai kebiasaan mencari hikmah
yang tersembunyi dibalik setiap kegagalan, kekalahan atau kemalangan
yang kita alami. Sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam
memelihara dan melestarikan bahasa, dialek dan tradisi lisan. Hanya sikap
positif dapat mendatangkan sesuatu yang bermanfaat dari kejadiankejadian
yang tidak menyenangkan dalam usaha memelihara, dan
mengembangkan bahasa, dialek dan tradisi lisan.
Sikap positif adalah kepedulian dalam bentuk kebiasaan menyibukkan
pikiran dengan hal-hal dan keadaan yang diharapkan dalam kehidupan
dalam rangka memelihara dan mengembangkan bahasa, dialek dan tradisi
lisan. Jauhkan pikiran dari hal-hal yang tidak disenangi yang
memunculkan sikap apatis dalam memelihara dan mengembangkan
bahasa, dialek dan tradisi lisan. Kebanyakan orang hidup dengan sikap
yang dipenuhi ketakutan, kecemasan dan kekhawatiran. Hal ini lamakelamaan
akan mempengaruhi penampilan mereka. Mereka kemudian
sering menyalahkan orang lain atas situasi dan kondisi yang menyebabkan
hilang dan punahnya suatu bahasa, dialek dan tradisi lisan.
Sikap positif adalah kepedulian dalam wujud kebiasaan mengevaluasi
semua masalah dan mampu membedakan mana masalah yang dapat
dikuasai dan mana masalah yang tidak dapat dikuasai dalam upaya
memelihara dan mengembangkan bahasa, dialek dan tradisi lisan.
Seseorang yang mempunyai sikap positif selalu berusaha keras untuk
memecahkan masalah-masalah yang dapat dikendalikan. Dalam
menghadapi masalah-masalah yang tidak dapat dikendalikan, ia akan
berusaha agar sikap mental positifnya tidak berubah menjadi negatif.
Apakah yang dimaksud dengan bahasa? Menurut Harimurti
Kridalaksana dalam buku Pesona Bahasa, Langkah Awal Memahami
Lingusitik (2005), bahasa ialah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk
dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam
bekerjasama, berkomumikasi dan mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki
peranan sangat penting dalam kebudayaan manusia. Oleh karena itu
bahasa menjadi unsur pertama dan utama dari 7 (tujuh) unsur universal
kebudayaan.
Apakah yang dimaksud dengan dialek atau logat? Logat atau dialek
adalah gaya berbahasa yang unik dan khas, tampak saat mengucapkan
kata-kata oleh seseorang atau sekelompok orang. Logat atau dialek merujuk
pada identitas suku bangsa dan daerah tertentu. Contoh dialek pada
masyarakat bahasa yang ada di Indonesia adalah dialek Melayu Riau,
dialek Minangkabau, dialek Sunda, dialek Jakarta (Betawi), dialek Jawa
Cirebon, dialek Jawa Tegal, dialek Bali, dialek Ambon, dialek Batak Karo,
dialek Batak Toba, dan lain-lain. Biasanya orang-orang yang memiliki
dialek sama akan merasa lebih akrab dan intim bila dibandingkan dengan
orang-orang dengan dialek yang berbeda. Dialek membuat orang merasa
dan menilai bahwa seseorang adalah kelompokku dan orang lain bukanlah
kelompokku. Ada 4 (empat) orang Indonesia yang bertemu di luar negeri,
dari empat orang itu, dua orang diantaranya dapat berbahasa dengan
menggunakan dialek yang sama, maka persahabatan di antara dua orang
itu (memiliki dialek yang sama) akan terasa lebih intim dan akrab bila
dibandingkan dengan dua orang lainnya.
Apakah yang dimaksud dengan tradisi lisan? Tradisi adalah adat
istiadat dan kebiasaan yang sudah berlangsung turun temurun hingga
sudah mendarah daging. Sehingga penyimpangan dari tradisi dianggap
sebagai pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat. Lisan adalah
bahasa mulut, kata-kata yang keluar langsung dari mulut orang. Tradisi
lisan berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan adat istiadat dan
kebiasaan yang mendarah daging yang dilakukan dengan bahasa mulut
atau kata-kata yang keluar langsung dari mulut. Tradisi lisan dapat kita
lihat dan temukan pada berbagai jenis sastra rakyat yang terdapat di
seluruh wilayah Indonesia. Contohnya adalah Wayang Kulit, Didong, Mak
Yong, dan sebagainya. Tradisi lisan adalah salah satu saluran pewarisan
budaya dari generasi ke generasi berikutnya.
 sumber : Antropologi Kontekstual XI SMA/MA Program Bahasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar